Selasa, 08 Maret 2011

CARA SIX PACK

Setiap orang pasti ingin mempunyai fisik yang bagus, entah pria atau wanita. Dan yang umum menjadi nomor satunya adalah tubuh bagian tengah yaitu perut. Entah anda wanita yang hanya ingin agar perutnya bisa rata dan kencang atau anda pria yang ingin menghilangkan bantal diperut anda dan membentuk enam kotak diperut, itu semua berarti kita membuat perut kita lebih baik, lebih sehat dan lebih menarik.

Banyak yang memulai membentuk perutnya dengan cara yang salah. Seringkali terlihat orang-orang bekerja keras membentuk perutnya tetapi tidak bekerja benar untuk membentuk perutnya itu.

Untuk mempercepat anda mengerti, ini adalah 6 tips cepat untuk anda pahami bagaimana membentuk perut yang rata dan kencang.

1. Mengerti problem perut anda

2. Makan yang bersih

3. Tingkatkan suplementasi Minyak Ikan

4. Jangan minum kalori anda

5. berlatihlah secara metabolik, tidak secara aerobik

6. Gunakan latihan Atletik

1. Mengerti problem perut anda

Perhatikan bahwa perut anda terlihat besar bukan karena otot anda, tetapi karena lemaknya. Karena itu latihan yang tepat adalah latihan yang membakar lemak. Bukan latihan yang melatih otot (bukan berarti tidak boleh melatih otot perut anda loh).

Banyak orang pergi ke gym 3-4 kali seminggu atau bahkan setiap hari dengan asumsi semakin lama di gym akan menghilangkan lemak semakin banyak.

Selain itu melakukan ratusan crunch tidak bisa menghilangkan lemak diperut anda karena crunch berguna untuk melatih otot perut, bukan untuk menghilangkan lemak.

Latihan yang bisa menghilangkan lemak adalah dengan latihan kardio seperti jogging, sprint atau angkat beban yang menggunakan banyak stamina seperti Circuit Training.

Selain itu diluar gym, pola makan juga sangatlah mempengaruhi anda.

2. Makanlah yang Bersih

Mungkin ini sedikit tidak menyenangkan, tetapi kalimat ini benar “Anda tidak bisa makan apa yang anda inginkan dan sekaligus memperoleh tubuh yang anda inginkan”.

Banyak makanan enak yang kita hadapi itu mengandung kalori yang berlebihan.

Mungkin ada yang berargumen, “saya makan enak dan berlemak, tapi kemudian akan diet tidak makan seharian.” Yang perlu diingat, ketika anda tidak makan maka metabolisme anda akan menurun dan akhirnya pembakaran lemak akan sedikit. Lalu kalau anda tetap teruskan maka anda bisa jatuh sakit. Dan sebenarnya anda akan jadi kurus bukan karena tidak makan, tetapi karena sakit.

Ini panduan makanan yang bersih dan bisa membantu anda mengurangi lemak:

Makan protein yang bersih seperti dada ayam tanpa kulit, daging sapi tanpa lemak, putih telur dan susu whey isolate.

Makan telur omega 3

Kurangi atau hilangkan konsumsi susu sapi

Makan sayur yang banyak. Dimakan mentah atau rebus sebentar.

Makan buah, tapi jangan terlalu banyak. 1-2 porsi sehari maksimum karena buah juga masih ada kandungan gulanya

Jangan makan lemak. Terutama saat anda makan sate, minta yang daging saja.

Tetapi jangan takut dengan lemak yang sehat seperti minyak ikan salmon atau kacang.

3. Tingkatkan suplementasi Minyak Ikan

Jika anda belum mengonsumsinya, cobalah. Minyak ikan sangat bagus dalam kandungan omega 3. faktanya, ketika anda mengonsumsi omega 3, maka produksi insulin akan terpengaruh sehingga penumpukan lemak dikurangi dan lebih banyak lemak tubuh anda yang dibakar.

4. Jangan minum kalori anda

Ini sangatlah penting. Minuman berkalori sangat mudah dikonsumsi dan tanpa sadar anda sudah memasukkan banyak sekali gula dalam tubuh anda. Banyak orang merasa sudah melakukan diet ketat tetapi lupa pada minuman yang diminumnya setiap hari.

Beberapa minuman yang membawa segerobak gula adalah:

Minuman ringan/soda

Jus buah (buahnya sendiri mungkin sehat, tetapi campuran gulanya itu wow!)

Susu sapi murni

Berbagai produk minuman yang menggunakan susu seperti es krim, sundae.

Beberapa minuman yang disarankan adalah:

Air putih

Air putih

Sekali lagi Air putih

Ok green tea juga bagus, tanpa gula tentunya

5. Berlatih Secara Metabolik, bukan secara Aerobik!

Ingat tujuan awal kita adalah menyingkirkan lemak. Karena itu yang perlu anda lakukan adalah pelatihan yang meningkatkan metabolisme anda dan ini bisa anda peroleh dengan melakukan latihan yang lebih tinggi intensitasnya seperti Circuit Training, Sprinting (lari cepat), Interval Training (HIIT).

Berlari-lari kecil di treadmill selama satu jam tidaklah terlalu berguna untuk membakar banyak lemak. Karena begitu anda selesai, maka metabolisme anda sebenarnya tidak terlalu tinggi. Tetapi jika anda melakukan latihan metabolik seperti Circuit Training atau HIIT. Metabolisme anda akan naik dan bertahan lama sehingga membakar lebih banyak lemak, bahkan saat anda sudah selesai berlatih dan pulang. Ini yang disebut ABE (After Burning Effect).

Jika anda berlatih 5-6 kali seminggu, saran saya lakukan latihan ringan untuk 2 hari diselanya sebagai waktu untuk pemulihan.

6. Gunakan Latihan Atletik

Anda mungkin sudah membaca artikel 6 Latihan Atletik untuk Membentuk Six Pack. Disana dijelaskan beberapa jenis latihan yang sangat bagus untuk membuat anda bisa memiliki perut six pack yang tajam.

ada 2 macam sit up:

1. sit up pemanasan : yaitu sit up yg dilakukan tanpa aturan napas, cepat dan hanya berfungsi mengencangkan otot luar, biasanya untuk memperindah tubuh dgn bentuk sixpack.

2. sit up otot dalam : yaitu sit up dengan aturan dan ritme napas yg berfungsi mengencangkan otot dalam dan organ tubuh bagian dalam. biasanya untuk olah raga keras seperti thai box, kateda, free fighting dan yang paling utama untuk kesehatan. memperkuat organ dan daya tahan sexual. dan lainnya.

Langkah2nya :

1. Sit UP tiap bangun tidur ma sebelum tidur @ 20 x 6 (yg sering ikut fitnes pasti tau )
2. Push up tiap bangun tidur ma sebelum tidur @ 20 x 6 (buat membentuk dada, sama aja kan klo six pack tapi dada ga kebentuk )

20 x 6 maksudnya 20 hitungan 6 sesi
Tiap sesi selang seling sit up terus push up
Tiap sesi di selingi istirahat lebih kurang 5 menit
Dan jangan lupa sering minum air yang banyak , Penting !!!

sit up untuk otot dalam memiliki gerakan yang sama dengan sit up biasa hanya saja di iringi dengan aturan ritme napas yang teratur, dengan adanya aturan napas ini bukan hanya otot perut dalam saja yang kuat tapi juga punggung & rusuk. caranya mudah saja:

lakukan sikap mulai sit up seperti biasa, terlentang letakan tgn di belakang kepala dan tenangkan pikiran.

atur napas sehingga pada saat menarik napas adalah 7 hitungan lalu tahan selama 2 detik dengan perut di tarik kedalam sedikit setelah itu buang selama 7 hitungan.

setelah napas teratur maka tarik napas 7 hitungan lalu tahan setelah itu naik perlahan sehingga mencium lutut (bila mampu) lalu kembali terlentang perlahan setelah benar benar terlentang baru buang napas 7 hitungan, lakukan hal ini 5 kali untuk pertama mencoba. lalu jumlah situp diperbanyak sesuai kemampuan. tapi ingat selama tarik n buang napas harus benar2 7 hitungan karena efeknya bila tdk teratur akan sedikit pusing.

setelah itu lakukan sit up leg rise (posisi V) dengan aturan napas yg sama. belajarlah menahan napas dengan baik dengan hitungan td dalam keadaan bersila mengahadap kaca sehinga anda tahu bahwa otot leher anda tidak tegang dan usahakan selama menahan napas anda dapat berbicara seperti biasa.

selamat mencoba

Senin, 15 November 2010

GPIB EKKLESIA KUTA -BALI


SEKILAS TENTANG GEREJA

Sejarah terbentuknya jemaat GPIB di Desa Tuban Kecamatan Kuta dimulai pada saat Pelabuhan Udara Tuban sedang dalam proses untuk ditingkatkan dari Pelabuhan Udara Domestik menjadi Pelabuhan Udara Internasional Ngurah Rai sekitar tahun 1968. Mayoritas jemaat dikawasan ini terdiri dari anggota TNI Angkatan Darat dari Kompi-A batalyon 741 Udayana, karyawan Pelabuhan Udara Tuban dari unsur Dinas Penerbangan Sipil (DPS) dan unsur Meteorologi & Geofisika serta unsur Proyek Airport Bali (PAB) sedangkan sebagian kecil terdiri penduduk/keluarga yang tinggal disekitar Pelabuhan Udara, seluruhnya baru berjumlah kurang lebih 26 Kepala Keluarga termasuk yang masih berstatus bujangan.
Kendala yang dihadapi pada saat itu adalah sulitnya sarana transportasi untuk beribadah ke Denpasar yang jaraknya sekitar 13 kilometer karena saat itu masih sangat jarang kendaraan umum.
Termotivasi oleh situasi dan kondisi demikian, maka kelompok Jemaat GPIB Maranatha Denpasar yang berdomisili diwilayah Desa Tuban Kecamatan Kuta terpanggil untuk merintis pembentukan Persekutuan Jemaat GPIB sebagai Cabang dari Jemaat GPIB Maranatha Denpasar.
Diakhir tahun 1969 sampai dengan awal tahun 1970 pada saat proses pemilihan perangkat Majelis Jemaat dimulai, mulailah diproses pengadaan/pemilihan perangkat Majelis Jemaat untuk Bagian Jemaat Tuban-Kuta pada masa Pendeta Hursepuny STh menjadi Pendeta Jemaat di Gereja GPIB Maranatha Denpasar.
Pada tanggal 1 April 1970 dengan diterbitkannya Surat Keputusan Pengangkatan pada Jabatan Penatua dan Diaken untuk Jemaat GPIB Maranatha Denpasar Cabang Tuban-Kuta, maka secara resmi berdirilah Jemaat GPIB di kawasan Tuban-Kuta, dengan Ketua Majelis Jemaat Sdr. Pnt. H. Matindas.
SARANA IBADAH.
Dengan bantuan Komandan Kompi A batalyon 741 Kuta pada saat itu, Kapten Toding, Jemaat GPIB Cabang Tuban-Kuta
mula-mula diijinkan menggunakan ruang makan kemudian diganti dengan Gudang penyimpanan barang, untuk kegiatan persekutuan jemaat setiap hari minggu dimulai jam 09.00, dengan catatan selesai ibadah dirapihkan kembali menjadi ruang makan maupun Gudang.
Pada tahun 1972 pinjaman ruangan untuk ibadah minggu di Asrama kompi A Batalyon 741 Udayana tidak dapat dilanjutkan karena akan direnovasi.
Majelis Jemaat kemudian berupaya menga-dakan pendekatan kepada Administrator (sebutan untuk Kepala Pelabuhan Udara) Pelabuhan Udara Internasional Ngurah Rai pada saat itu, Iman Hertoto untuk mendapatkan tempat beribadah. Karena ruangan masih terbatas, Jemaat GPIB diberikan pinjaman bangunan Bedeng¡ darurat yang kondisinya jauh dari memuaskan karena sehari-hari digunakan untuk tempat istirahat buruh pada siang hari dan tempat penyimpanan kambing pada malam hari.
Melalui perjuangan umat beragama di Pelabuhan Udara Internasional Ngurah Rai¡ dengan didukung dan restu sepenuhya oleh Pimpinan Pelabuhan Udara saat itu, diawal tahun 1974 dibentuk Panitia Pembangunan Rumah Ibadah dengan tugas membangun Masjid, Pura dan Gereja dengan melibatkan semua unsur umat Hindu, umat Islam dan umat Kristiani yang bekerja di Pelabuhan Udara. Personil dari unsur Kristen Katholik dan Protestan yang menjadi anggota Panitia adalah :
Dari Umat Kristen Protestan :
H. Matindas, Soejitno Hadhi dan
D.R. Karamoy (GPIB)
I Made Elia (Kemah Injil).
Dari Umat Kristen Katholik :
R. Mulyadi dan R. Moegiono.
Pada akhir tahun 1974 pembangunan Tempat Ibadah ini selesai dan diserahkan kepada masing-masing umat beragama untuk dikelola dan khusus untuk bangunan Gereja diserahkan penggunaannya kepada umat Kristiani pada bulan Desember 1974, dengan status Hak Guna Pakai karena tanahnya masih tetap menjadi milik Pelabuhan Udara Ngurah Rai.
Karena diwilayah Tuban Kuta umat dari
Gereja Kemah Injil hanya 1 (satu) Keluarga, yaitu keluarga I Made Elia, maka disepakati Gedung Gereja di areal Pelabuhan Udara ini diserahkan penge-lolaannya kepada umat Kristen Katholik dan Kristen Protestan.
Atas persetujuan bersama antara umat Katholik dan Protestan, Gedung Gereja ini diberi nama Gereja “Oikumene” dengan pengaturan penggunaan untuk ibadah sebagai berikut :
Jam 07.00-09.00 oleh Umat Katholik.
Jam 09.00-11.00 oleh Umat Protestan
Pada tahun 1976 Umat Katholik telah memiliki tempat ibadah sendiri dengan nama Gereja “Santo Yoseph” Kuta, sehingga praktis tidak lagi menggunakan Gedung Gereja “Oikumene” sebagai tempat beribadah.
Sejak saat itu sesuai persetujuan/ kesepakatan dengan pengurus pihak Umat Katholik, Sdr. R. Mulyadi, Gedung Gereja Oikumene dapat dipergunakan sepenuhnya oleh Jemaat GPIB Tuban-Kuta.
BADAN PEMBANTU.
Semenjak pembentukan Jemaat GPIB Tuban-Kuta tahun 1970, telah terbentuk Badan Pembantu Bidang Khusus Kebak-tian Anak-Kebaktian Remaja (KAKR) dengan Ketua Sdr. A.A. Priyo Santoso.
Berdasarkan hasil Persidangan Sinode di Pandaaan Jawa Timur pada tahun 1976, BPK-KAKR di Jemaat GPIB Tuban-Kuta di pecah menjadi 2 (dua) B.P.K pada tahun 1986 yaitu :
BPK Persekutuan Anak dengan Ketua Sdr.Yunus Giri.
BPK Persekutuan Teruna dengan Ketua Sdr. Umbu Dongu Ubinemesa.
Atas prakarsa Ibu-ibu Jemaat GPIB Tuban-Kuta, pada tahun 1975 dibentuklah Badan Pembantu Bidang Kategorial Persatuan Wanita dengan Ketua Ibu. Ch. Mita.
Pada tahun 1976, pemuda- pemudi Jemaat GPIB Tuban-Kuta sepakat membentuk Badan Pembantu Bidang Kategorial Gerakan Pemuda dengan Ketua Sdr. R.I. Karamoy.
Sedangkan Badan Pembantu Bidang
Kategorial Pesekutuan Kaum Bapak baru dibentuk tahun 1989 dengan Ketua Sdr. C. Sabandar.

PELEMBAGAAN /PENDEWASAAN
Selama berstatus sebagai Jemaat yang ber-naung dibawah Jemaat GPIB Maranatha Denpasar, istilah yang semula disebut Cabang Tuban-Kuta mengalami perubahan menjadi Bagian Tuban-Kuta dan yang terakhir menjadi Wilayah Pelayanan Tuban-Kuta.
Sejalan dengan meningkatnya kegiatan pariwisata dikawasan kecamatan Kuta yang ditandai dengan pertumbuhan sarana dan usaha pariwisata seperti perhotelan, biro perjalanan, restauran, pertokoan dan lain sebagainya, maka jumlah penduduk khususnya pendatang dari luar Pulau Bali juga bertambah. Situasi ini menyebabkan jumlah anggota jemaat yang berdomisili diwilayah pelayanan jemaat GPIB Tuban-Kuta juga meningkat dari tahun ke tahun.
Melihat kondisi yang berkembang sedemikian rupa serta sebagai antisipasi terhadap prospek masa depan Jemaat GPIB Wilayah Pelayanan Tuban-Kuta, maka atas desakan dari Pendeta T. Inswiadji MTh yang pada saat itu menjadi Pendeta Jemaat di Gereja GPIB Maranatha Denpasar, mulailah dirintis persiapan untuk men-dewasakan/ melembagakan Jemaat GPIB Tuban-Kuta menjadi Gereja GPIB yang mandiri.
Pada bulan Agustus tahun 1987, Majelis Sinode menempatkan Pendeta K.F. Pattipeilohy STh sebagai Pendeta pertama dengan tugas mempersiapkan pelemba-gaan Jemaat GPIB Maranatha Wilayah Pelayanan “Oikumene” Tuban-Kuta.
Untuk melengkapi persyaratan/kriteria menjadi jemaat otonom, karena persya-ratan jumlah Jemaat sekitar 98 (sembilan puluh delapan) dan Gedung Gereja sudah dipenuhi, maka diadakanlah sebuah rumah untuk Pastori di jalan Kasuari no. 11 Kompleks Burung Tuban.
Pada tanggal 15 Nopember 1987 Ketua Majelis Sinode , Pendeta Simauw STh dan Sekretaris Umum Majelis Sinode, Pendeta S. Mandik STh berkenan meresmikan Pelembagaan Jemaat GPIB Tuban-Kuta dengan memakai nama Gereja GPIB “Ekklesia” Kuta karena mencakup seluruh wilayah kecamatan Kuta-Bali dan merupakan jemaat GPIB ke….

PERKEMBANGAN SARANA IBADAH
Pada mulanya Gereja “Oikumene” yang digunakan Jemaat GPIB Tuban-Kuta memiliki luas bangunan 96 m2 atau 8 m x 12 m terdiri atas :
- 2 (ruang) Ruang Konsistori ter-pisah disebelah kiri dan kanan yang masing-masing berukuran 2m x 2m atau 4 m2
- Mimbar untuk Khotbah dengan ukuran 2m x 4m atau 8 m2.
- Tempat duduk Majelis di kiri dan kanan Mimbar dengan ukuran 2m x 2m atau 8 m2.
- Ruang untuk jemaat dengan ukuran 6m x8 m atau 48 m2.
- Teras terbuka disebelah kiri dan kanan gereja dengan ukuran 2 x 1m x 12 m atau 24 m2.
Penggunaan Gereja untuk Ibadah hanya 1 (satu) kali setiap minggu dimulai jam 09.00.
Dengan bertambahnya jumlah jemaat yang hadir dan terdaftar, maka pada tahun 1985 teras disebelah kiri dan kanan Gedung Gereja diperlebar 1m menjadi 2 x 2m x 12m atau 48 m2 dan diberi atap serta untuk kegiatan sekretariat dibangunlah ruangan dengan ukuran 2m x 2m atau 4 m2 yang saat ini digunakan oleh Koster Gereja.
Sementara itu, manajemen Bandar Udara Ngurah Rai pada tahun 1987 membangun Gedung “Sekretariat Bersama” untuk kegiatan adminsitrasi perkantoran Rumah-rumah Ibadah yang sudah dibangun yang terdiri atas 4 (empat) ruangan dengan pembagian penggunaan sebagai berikut :
- 1 (satu) Ruang digunakan oleh Umat Islam,
- 1 (satu) Ruang digunakan oleh Umat Kristiani,
- 1 (satu) Ruang digunakan oleh Umat Hindu dan
- 1 (satu) Ruang untuk digunakan bersama sebagai Ruang Tamu.
Akan tetapi setelah mengamati bahwa Gedung “Sekretariat Bersama” ini lebih sering digunakan oleh umat Kristiani, maka dengan kesepakatan bersama dalam rapat Seksi Kerohaian dari organisasi PORKESRA milik Bandar Udara Ngurah Rai, maka mulai tahun 1988 umat Kristiani diijinkan memper-gunakan 2 (dua) ruangan untuk kegiatan sekretariat Gereja dan ruang kerja Pendeta.
Dengan semakin berkembangnya kegiatan pariwisata di pulau Bali, khususnya pertambahan sarana diwilayah Kuta-Legian maupun Jimbaran-Nusa Dua serta ditunjang pula dengan adanya pelayanan oleh Pendeta Jemaat setelah pelembagaan jemaat, maka semakin terasa perlunya gedung gereja dimekarkan mengingat semakin bertambahnya jumlah jemaat sekalipun jam ibadah telah dibuat 2 (dua) kali yaitu jam 09.00 dan jam 18.00.
Oleh sebab itu diawal tahun 1994 Majelis Jemaat mewujudkan pemekaran Gedung Gereja “Ekklesia” Kuta lagi sehingga memiliki luas bangunan 216 m2 atau 12m x 18m terdiri dari :
- Ruang Konsistori dengan ukuran 2m x 10m atau 20 m2.
- Mimbar Khotbah dan Tempat duduk untuk Majelis dengan ukuran 3m x 10m atau 30 m2.
- Ruang untuk jemaat dengan ukuran 13m x 10m atau 130 m2.
- Teras beratap disebelah kiri dan kanan Gedung dengan ukuran 2 x 1m x 18m atau 36 m2.
Peresmian selesainya pemekaran Gedung Gereja ini dilaksanakan bersamaan dengan peneguhan pada Jabatan Pendeta atas Vikaris Vinny Tanamal STh pada tanggal 13 Nopember 1994 oleh Ketua III Majelis Sinode Pendeta Mengko STh.

Visi & Misi

VISI GPIB:
GPIB MENJADI GEREJA YANG MEWUJUDKAN DAMAI SEJAHTERA BAGI SELURUH CIPTAANNYA.

Motto GPIB (Lukas 13:29)
DAN ORANG AKAN DATANG DARI TIMUR DAN BARAT DAN DARI UTARA DAN SELATAN DAN MEREKA DUDUK MAKAN DI DALAM KERAJAAN ALLAH”



MISI GPIB
1. Menempatkan Tuhan Yesus Kristus, Juru Selamat manusia sebagai Kepala Gereja.
2. Mewujudkan kehadiran GPIB yang membawa corak damai sejahtera Allah dan menjadi berkat di tengah-tengah dan masyarakat dan dunia.
3. Membangun suatu Jemaat Misioner yang bertumbuh, dewasa dalam iman, kehidupannya adalah teladan serta memberi kontribusi nyata bagi kemajuan gereja, masyarakat dan bangsa Indonesia dalam suatu semangat oikumenis dan nasional.



Organisasi/Pelaksana Harian Majelis Jemaat Periode 2010-2012

Ketua : Pendeta Remmy Robert Pande-Iroot
Ketua I : Penatua Ny. Elly Dominggas Pitoy-da Bell
Ketua II : Penatua Merky Rolly Christiaan
Ketua III : Penatua Djodi Onthoni
Ketua IV : Penatua Marthen Sefanye Basy
Sekretaris : Penatua Jerry Yan Robert Lantang
Sekretaris I : Diaken Naomi Marleni Nesimnahan
Bendahara : Penatua Mathelda Thersiana Masu
Bendahara I : Diaken Ester


Di Gereja Eklesia Kuta memliki organisasi dalam Pelayanan Bidang Kategorial yang biasa disebut BPK ,dimana para BPK tersebut bertugas dalam pelayanan jemaat tentang ibadah. Gereja Eklesia Kuta memiliki suatu ibadah khusus bagi para jemaat.Suatu ibadah tersebut di bagi menjadi beberapa bagian:

1.Pelayanan Anak
Ibadah Pelayanan Anak(IMPA) dilaksanakan setiap hari minggu, pkl. 07.00 wita
Betempat di GPIB jemaat “Eklesia”Bandar Udara Ngurah Rai, atau di Pos Pelayanan Nusa Dua d/a Rumah Keluarga dr. H. Kansil di jln Danau Tamblingan XIV/27,Perum Taman Griya,jimbaran.

2. Persekutuan Taruna
Ibadah minggu Persekutuan Taruna dilaksanakan setiap hari minggu, pkl 11.00 wita betempat di GPIB jemaat”Eklesia”Bandar Udara Ngurah Rai.

3.Gerakan Pemuda
Perkumpulan/Ibadah pemuda biasa dilaksanakan pada hari jumat pukul 19.00 wita betempat di GPIB jemaat”Eklesia” Bandar Udara Ngurah Rai.

4.Persekutuan Perempuan
Ibadah rutin Pelkat Persatuan Perempuan dilaksanakan pada hari jumat pukul 17.30 wita bertempat di Ibu Liana Budi Pratomo ,yang beralamat di jlln. Mokmer No 18,Tuban. Dan latihan paduan suara BPK PW dilaksanakan pada hari senin pukul 18.30 wita.


5.Persekutuan Kaum Bapak
Ibadah rutin BPK Pesekutuan Kaum Bapak dilaksanakan pada hari selasa pkl 19.30 wita bertempat di Bapak Toontje I. Hahuly d/a Ruang Serba Guna GPIB Jemaat Eklesia Bandar Udara Ngurah Rai.


Profile Pendeta

Pdt. PANDE-IROOT, Remmy Robert, B.Th.
1982 : Lulus Sarjana Muda, Institut Injil Indonesia, Batu
1983 : Orientasi Penginjil GPIB Immanuel-Pekanbaru
Mentor Pdt. S.A. Epafras.
20-05-1984 : Peneguhan Penginjil di GPIB Immanuel-Pekanbaru.
1984-1989 : KMJ GPIB Immanuel-Lampung.
1989-1993 : KMJ GPIB Bethel-Tanjung Pinang.
1993-1997 : KMJ GPIB Tugu-DKI Jakarta.
1994 : Dialihkan jabatan dari penginjil menjadi pendeta.
1997-2004 : KMJ GPIB Gideon-Kelapa Dua
2004-2008 : KMJ GPIB Bukit Sion-Balikpapan
2007-2008 : KMJ GPIB Bukit Benuas-Balikpapan
2008-Kini : KMJ GPIB Ekklesia-Kuta

Rabu, 10 Februari 2010

Selamat berpisah kenangan bercinta..
Aku yang kini terbatas oleh waktu
Hanya bisa tertunduk, menahan sesak beban didalam dada…
Seakan tak ada lagi udara yang dapat aku hirup….dan hembuskan…

Kakiku seperti terbelenggu, tubuhku seakan kaku, bibirku kelu… karna jiwaku kini tak sanggup lagi menahan rindu… Aku yang kini terbatas oleh waktu hanya bisa menunggu, kapan hari-hariku bisa bersandar, dalam pelukanmu…

Andai suatu saat nanti, waktu akan berpihak kepadaku… Akan kutebus waktu-waktu yang hilang bersamamu, akan kuhembuskan nafas terakhirku dengan ucapkan kata cinta ditelingamu… Akan kupeluk erat-erat ragamu hingga kuharap mungkin jiwa kita bisa bersatu…

Sayang…genggaman tanganmu perlahan mulai melemah, tatapan matamu padaku kini tak setajam dulu… Senyumumu tak semanis waktu itu, kini…….wajahku merunduk…saat pandangan kita bertemu,..

maaf….memang kuakui, sampai saat ini aku masih tetap tak bisa menjadi seperti apa yang kamu mau…andai kau tau arti semua ini…